Menanamkan cinta lingkungan adalah tujuan utama dalam pendidikan karakter modern, yang berfokus pada pembentukan sikap positif terhadap alam sejak dini. Lebih dari sekadar pengetahuan tentang masalah lingkungan, proses ini bertujuan untuk menumbuhkan ikatan emosional dan rasa kepemilikan terhadap bumi. Ketika seseorang memiliki menanamkan cinta lingkungan, mereka akan secara alami tergerak untuk melindungi dan melestarikannya, bukan karena paksaan, melainkan karena kesadaran dan kepedulian yang tulus. Strategi yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

Salah satu strategi efektif untuk menanamkan cinta lingkungan adalah melalui pembelajaran berbasis pengalaman langsung. Membawa anak-anak dan remaja ke alam terbuka, seperti hutan kota, pantai, atau taman nasional, memungkinkan mereka untuk berinteraksi langsung dengan ekosistem dan merasakan keindahan serta kerapuhan alam. Kegiatan seperti penanaman pohon, observasi satwa, atau bersih-bersih lingkungan dapat meninggalkan kesan mendalam yang memicu rasa ingin melindungi. Sebagai contoh, pada bulan Juli 2025, siswa kelas 7 SMP Rimba Raya mengikuti program “Kemah Hijau” selama tiga hari di hutan lindung, di mana mereka belajar tentang keanekaragaman hayati dan praktik konservasi langsung dari rimbawan, menumbuhkan rasa kepedulian yang kuat.

Selain itu, menanamkan cinta lingkungan juga dapat dilakukan melalui storytelling atau narasi yang kuat. Cerita tentang pahlawan lingkungan, hewan-hewan yang terancam punah, atau dampak positif dari tindakan sederhana dapat menyentuh emosi dan inspirasi. Integrasi seni dan budaya juga sangat efektif; melalui lagu, puisi, atau lukisan bertema lingkungan, siswa dapat mengekspresikan pemahaman dan kepedulian mereka. Sekolah juga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dengan membuat kebun sekolah, sistem pemilahan sampah yang jelas, atau zero-waste canteen. Pada Hari Bumi, 22 April 2025, sebuah SMP di Jawa Barat menggelar festival seni lingkungan, di mana semua karya yang dipamerkan terbuat dari barang daur ulang. Pihak sekolah, dengan dukungan dari dinas pendidikan dan terkadang aparat keamanan seperti Satpol PP yang membantu dalam edukasi tentang bahaya merusak fasilitas umum yang ramah lingkungan, memastikan bahwa menanamkan cinta lingkungan menjadi bagian integral dari pengalaman belajar siswa. Dengan berbagai strategi ini, kita berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki hati yang mencintai dan menjaga lingkungan.