Fenomena senioritas di lingkungan sekolah masih menjadi permasalahan laten yang perlu segera diatasi. Bukan hanya berpotensi menimbulkan tindak kekerasan fisik dan verbal, budaya senioritas juga memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental siswa, terutama siswa baru. Seorang dokter memberikan saran tegas agar pihak terkait, mulai dari sekolah, orang tua, hingga pemerintah, mengambil langkah konkret untuk menekan praktik senioritas demi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif.
Menurut pandangan medis, tekanan psikologis akibat senioritas dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental pada siswa. Rasa takut, cemas, stres, hingga depresi dapat menghantui siswa yang menjadi korban senioritas. Lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan menyenangkan untuk belajar justru berubah menjadi sumber ketakutan dan trauma. Dampak jangka panjangnya bisa merusak kepercayaan diri, motivasi belajar, dan bahkan memengaruhi perkembangan sosial dan emosional siswa.
Dokter menyarankan beberapa langkah yang dapat diambil untuk menekan budaya senioritas di sekolah:
- Penegakan Aturan yang Tegas: Sekolah harus memiliki aturan yang jelas dan tegas melarang segala bentuk senioritas dan menindaklanjuti setiap pelanggaran secara konsisten.
- Program Mentoring yang Positif: Mengembangkan program mentoring yang sehat, di mana siswa senior berperan sebagai kakak pembimbing yang suportif, bukan sebagai sosok yang menindas.
- Edukasi dan Sosialisasi: Meningkatkan kesadaran siswa, guru, dan orang tua tentang dampak negatif senioritas dan pentingnya membangun budaya saling menghormati.
- Pembentukan Forum Komunikasi: Menyediakan wadah bagi siswa untuk menyampaikan keluhan atau pengalaman terkait senioritas secara aman dan tanpa rasa takut.
- Pelatihan Empati dan Kepemimpinan: Mengadakan pelatihan bagi siswa senior untuk menumbuhkan rasa empati dan jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab.
- Keterlibatan Orang Tua: Orang tua juga perlu aktif memantau kondisi psikologis anak dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.
Menekan budaya senioritas di sekolah adalah investasi penting dalam menciptakan generasi penerus yang sehat secara fisik dan mental. Lingkungan belajar yang aman dan bebas dari intimidasi akan memungkinkan siswa untuk berkembang secara optimal. Saran dari dokter ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk bertindak nyata dan menciptakan sekolah yang benar-benar menjadi rumah kedua yang nyaman dan mendukung bagi setiap siswa